khutbah bahasa jawa krama inggil Fitnah Akhir Zaman perang akhir zaman armagedon
Fitnah Akhir Zaman
KHUTBAH JUM’AT PERTAMA
إِنَّ الْحَمْدَ للهِ نَحْمَدُهُ وَ
نَسْتَعِيْنُهُ وَ نَسْتَغْفِرُهُ وَ نَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا
وَسَيِّئَاتِ أَعْمَاِلنَا مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَ مَنْ يُضْلِلْ
فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ
لَهُ وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلىَ اَلِهِ وَ أَصْحَابِهِ وَ مَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ وَ خَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَرَّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ و كُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلىَ اَلِهِ وَ أَصْحَابِهِ وَ مَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ وَ خَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَرَّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ و كُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ
Ikhwani fiddin rahimakumullah,
Mangga
kita tansah Takwa dumateng Allah Subhanahu
wa Ta’ala lan ati-ati angadepi fitnah, sae kang nampak munapa bilih kang mboten nampak. atos-atos
babagan hal-hal kang waget malingkakenn saking agamami sae bAnda, keluarga, tawis anak. Allah berfirman,
وَاعْلَمُوا أَنَّمَآ أَمْوَالُكُمْ
وَأَوْلاَدُكُمْ فِتْنَةٌ وَأَنَّ اللهَ عِندَهُ أَجْرٌ عَظِيمٌ
“lan mangertio bilih harta-banda ira, lan anak-anak ira, dados fitnah lan saktemene ing sisih Allah wonten pahala kang ageng.” (QS. Al-Anfal:
28)
ngato-ngatos marang fitnah pawucal tuwin amalan,
fitnah aqidah sarta pemikiran-pemikiran sesat ugi kenyataan kang awon. Jalaran
niku sedaya saget
malingkaken diri
kitas saking agami, lan saget ndatangkaken
kehancuran.
Saktemen Nabi shalallahu
‘alaihi wa sallam sampun ngabarkaken tumrap umatipun, babagan
peristiwa-peristiwa kang bade kalampahan ngantos dumuginipun
hari kiamat. kanti
kasih-sayangipun. Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam angabarkaken tentang fitnah-fintah akhir
zaman, supados ummat ngatos-atos tuwin tansah takwa, banjur mantuk wonten ing para pendahulu. Kanjeng rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam angabarkan tentang fitnah-fitnah,
باَدِرُوْا بِالأَعْمَالِ
فِتَنًا كَقِطَعِ الْلَيْلِ المُظْلِمِ يُصْبِحُ الرَجُلُ مُؤْمِنًا وَيُمْسِيْ
كَافِرًا أَوْ يُمْسِيْ مُؤْمِنًا وَيُصْبِحُ كَافِرًا يَبِيْعُ دِيْنَهُ بِعَرَضِ
مِنَ الدُّنْيَا
“mangga sami tilomba beramal
shalih (sakderenge
tumeko) fitnah,kados dalu kang gelap.Tiang wonten ing enjing beriman, ananging sorenipun kafir.utawis sorenipun beriman, enjingipun kafir,deweke dodolan agama kanti banda-banda dunia.” (HR.
Muslim)
Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam ugi ngabarkaken babagan fitnah kebodohan, kerakusan,lan kekacauan. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam ngendika,
يَتَقَارَبُ الزَّمَانُ وَيُقْبَضُ العِلْمُ وَتَظْهَرُ الفِتَنُ وَيُلْقَى الشُحُّ وَيَكْثُرُ الهَرْجُ قَالُوْا وَمَا الهَرْجُ قَالَ القَتْلُ
“Zamanlangkung celak, ilmu dicabut, muncul fitnah-fitnah,sumebar kebakhilan-kebakhilan,katah al haraj. Para sahabat paring pitakon, ‘munapa al haraj iku, ya Rasulullah?” Rasulullah paring jawab, ‘Pembunuhan.’”
(Muttafuqn ‘alaih).
Ikhwani fiddin,
Saktemene, ilmu sampun dicabut lan sekedik sanget ulama. Ilmu kang hakiki ingih menika ilmu kang manfaat, kang bakal andadekaken pemilikipun tuladha ing dalem kebagusan, kezuhudan, kewara’an, saha ing dalem ngikuti sunah Rasulullah, para sahabatipun, lan para khulafaurrasyidin.
saktemene,sampun muncul bermacam fitnah saking sisih pundi kemawon; muncul
celaan-celaan dumateng
Islam, muncul tiang-tiang kang damel keraguan-keraguan ing dalem agama Islam, saha andadekaken manungsa berpaling saking islam, sahingga tercabutlah tresnanipun pemelukipun. Niki dados suatu musibah kang gede.
Mangga kita nyuwun lindungan dumateng Allah Subhanahu
wa Ta’ala saking fitnah-fitnah ini, ugi mudah-mudahan Allah Subhanahu
wa Ta’ala maringi
kita keteguhan sarta kemantapan ing dalem nempuh dalan lurus niki.
Setunggileng wekdal Hudzaifah radhiallahu’anhu nyuwun pamundutan marang Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam,
“duh, Rasulullah. munapa sakbibaripun kesaenan Islam niki bakal timbul kejelekan?” penjenengan
paring jawaban, “Ya.” Hudzaifah, “munapa sakbibare kejelekan niku ano kesaenan?” panjengane paring jawab, “Ya. ananging, wonten dahkhn.”
(Rasulullah dipunduti
malih), “munapa dakhn niku, duh Rasulullah?” panjenengane pari jawab, “Satunggaling kaum kang mendet sunah sanesipun saking sunnahku, lan mendet petunjuk sanes saking petunjukku. Sira mangertosi menika saking deweke lan sira ngingkari deweke.” Hudzaifah nyuwun pamundutan malih, “munapa sakbibare niku wonten
kejelekan?” panjenengane
paring jawab, “Ya.
(yaitu) dai-dai kang jumeneng ing pinggir lawang-lawang Jahannam, barangsiapa yang menerima ajakan mereka, akan
dicampakkan ke dalamnya.”
Hudzaifah bertanya, “Wahai, Rasulullah. (Gambarkanlah) sifat mereka untuk
kami.” Rasulullah menjawab, “Mereka adalah orang seperti kita dan berbicara
dengan bahasa kita.” (Al Hadis).
Sungguh, telah tertanam
pada diri para hamba sifat bakhil dan tamak,
sehingga banyak di antara mereka yang menolak untuk membayar zakat dan nafkah
yang wajib. Banyak orang yang tamak dan berusaha sekuat tenaga untuk
mendapatkan sesuatu yang sebenarnya ia tidak berhak, sehingga banyak kekacauan
dan pembunuhan.
Ikhwani fiddin rahimakumullah,
Di antara fitanh yang
besar, yaitu diangkatnya amanah dari pundak-pundak manusia, sehingga hampir
tidak kita dapatkan orang yang betul-betul menunaikan amanahnya. Rasulullah
bersabda, yang artinya, “Seorang laki-laki tidur sejenak, sehingga diangkat
amanah dari hatinya.” Beliau berkata, “Dan manusia terus
melakukan jual beli, dan hampir tidak ada di antara mereka yang menunaikan
amanah, maka dikatakan, Sesungguhnya di tempat Bani Fulan terdapat orang
yang maanah,” dan dikatakan tentang orang ini, alangkah berakalnya ia, alangkah
beruntungnya ia, alangkah kuatnya ia; padahal di dalam hatinya tidak ada
keimanan, (meskipun) seberat biji dzarrah”. (Muttafaqun alaih)
Benarlah apa yang
dikabarkan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam, bahwa
telah diambil sifat amanah dari hati manusia, sehingga kita lihat hampir tidak ada orang yang
betul-betul amanah.
Telah datang seorang
Badui kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam dan
berkata, “Kapankah hari kiamat akan terjadi?” Beliau menjawab dengan sabdanya,
فَإِذَا ضُيِّعَتِ الأَمَانَةُ فَانْتَظِرْ السَاعَةَ قَالَ كَيْفَ إِضَاعَتُهَا إِذَا وَسَدَ الأَمْرُ إِلَى غَيْرِ أَهْلِهِ فَانْتَظِرْ السَاعَةَ
“Apabila telah disia-siakannya amanah, maka tunggulah hari kiamat!
Orang tersebut kembali bertanya, ‘Bagaimana disia-siakannya, wahai Rasulullah?’
beliau menjawab, ‘Apabila suatu perkara diserahkan kepada orang yang bukan
ahlinya, maka tungguhlah hari kiamat.’” (HR. Bukhari)
Ikhwani fiddin,
Demikian pula dengan
kepemimpinan, ia merupakan satu amanah yang besar. Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُوْلٌ عَنْ رَعِيَتِهِ
“Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan diminta
pertanggungjawaban terhadap apa yang pimpin.”
Pemimpin yang adil dan
shalih merupakan dambaan seluruh rakyat, tentunya ia seorang sosok yang
betul-betul paham terhadap hak dan kewajibannya, serta paham terhadap apa yang
harus dilakukannya dalam membimbing masyarakat, yakni agar menjadi masyarakat
yang mendapatkan keridhaan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Akan tetapi
tatkala kepemimpinan dibebankan kepada orang yang sama sekali bukan ahlinya,
maka yang akan timbul hanyalah kekacauan, tidak stabilnya kehidupan
bermasyarakat, serta jauhnya dari rahmat dan keridhaan Allah
Subhanahu wa Ta’ala.
Kemudian, di antara
fitnah yang besar, yaitu fitnah harta. Sangat sedikit manusia yang selamat dari
fitnah ini. Hanya sedikit saja yang mendapatkannya dengan cara yang halal, dan
kemudian membelanjakannya di jalan yang benar. Sebagian mendapatkannya dengan
berbagai cara, walaupun menggunakan jalan yang diharamkan Allah Subhanahu
wa Ta’ala. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَيَأْتِيَنَّ عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ لَايُبَالِ المَرْءُ بِمَا أَخَذَ المَالَ أَمِنْ حَلَالٍ أَمْ مِنْ حَرَامٍ
“Sungguh akan datang suatu zaman, yaitu seseorang tidak lagi
memikirkan dari mana ia mendapatkan hartanya, apakah dari jalan yang halal
ataukah yang haram.” (HR.
Bukhari)
Sungguh benar sabda
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam manusia tidak lagi
memerdulikan tentang hartanya, dari mana ia mendapatkannya. Seolah-olah mereka
hidup hanyalah untuk mengumpulkan harta dan kenikmatan-kenikmatan dunia,
meskipun harus dengan cara berbuat curang, atau berdusta, atau dengan korupsi,
dan yang lainnya. Manusia tidak lagi ingat, bahwasanya Allah Subhanahu
wa Ta’ala akan menghisab dan meminta pertanggungjawabannya.
Maka, berhati-hatilah,
wahai kaum muslimin. Berhati-hatilah dari fitnah-fitnah ini dan jauhilah.
Sesungguhnya, apabila fitnah telah muncul dan bertebaran, ia akan membinasakan
semuanya, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
وَاتَّقُوا فِتْنَةً لاَتُصِيبَنَّ الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنكُمْ خَآصَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
“Dan takutlah kepada fitnah yang tidak hanya menimpa orang yang
zhalim di antara kalian semata dan ketahuilah, bahwa Allah memiliki adzab yang
sangat pedih.” (QS. Al-Anfal: 25)
Zainab Ummul Mukminin
berkata, “Suatu ketika, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam terbangun
dari tidurnya dengan wajah kemerah-merahan. Beliau berkata,
لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَيْلٌ لِلْعَرَبِ مِنْ شَرِّ قَدِ اقْتَرَبَ فُتِحَ اليَوْمَ مِنْ رَدْمِ يَأْجُوْجُ وَمَأْجُوْجُ مِثْلُ هَذِهِ وَحَلَّقَ بِإِصْبَعِهِ الإِبْهَامُ وَالَّتِيْ تَلِيْهَا قَالَتْ زَيْنَبُ بِنْتُ جَحْشٍ فَقُلْتُ يَا رَسُوْلَ اللهِ أَنَهْلِكُ وَفِيْنَا الصَالِحُوْنَ قَالَ نَعَمْ إِذَا كَثُرَ الخَبَثُ
“Tiada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah. Celaka bagi
orang-orang Arab. Keburukan telah mendekat. Sungguh telah dibuka pada hari ini
benteng Ya’juj dan Ma’juj seukuran sekian.” Beliau melingkarkan jempol dan jari
telunjuknya, maka aku (Zainab) bertanya kepada beliau, “Apakah kita akan binasa
dan di sekeliling kita masih ada orang yang shalih?” Beliau menjawab, “Ya,
apabila telah tersebar kekejian.”
(HR. Bukhari)
أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ الله لِي وَ لَكُمْ وَلِجَمِيْعِ الْمُسْلِمِيْنَ, فَا سْتَغْفِرُوْهُ أَنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْم
KHUTBAH JUM’AT KEDUA
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ
Ikhwanifiddin arsyadakumullah wa
iyyakum,
Fitnah akan terus ada
sampai hari kiamat nanti. Dan dengan kasih-sayangnya Rasulullah shalallahu
‘alaihi wa sallam telah memberikan solusi kepada umatnya, agar
terhindar dari fitnah tersebut. Yaitu dengan meminta perlindungan kepada Allah Subhanahu
wa Ta’ala. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam telah
memerintahkan, agar kita selalu meminta perlindungan kepada Allah Subhanahu
wa Ta’ala dari empat macam fitnah, yaitu: dari fitnah api neraka
jahannam, fitnah adzab kubur, dari fitnah kehidupan serta fitnah kematian.
Mudah-mudahan Allah Subhanahu
wa Ta’ala melindungi kita dari segala macam fitnah, baik yang
nampak maupun yang tidak nampak. Dan semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala
menunjukkan pintu-pintu kebaikan, sehingga kita bisa mengikutinya, dan Dia
menunjukkan kepada kita pintu kejelekan, sehingga kita bisa menjauhinya.
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى
آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ
إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا
بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ
حَمِيدٌ مَجِيدٌ.
اللَّهُمَّ اجْعَلْ هَذَا الْبَلَدَ آمِنًا
مُطْمَئِنًّا وَسَائِرَ بِلاَدِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، يَا رَبَّ
الْعَالَمِيْنَ.
اللَّهُمَّ آمِنَّا فِيْ أَوْطَانِنَا، وَأَصْلِحْ
أَئِمَّتَنَا وَوُلاَةَ أُمُوْرِنَا، وَاجْعَلْ وِلاَيَتَنَا فِيْ مَنْ خَافَكَ
وَاتَّقَاكَ وَاتَّبَعَ رِضَاكَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ
وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ.
Khutbah Bahasa Jawa / Khutbah Basa jawi =
khutbah bahasa jawa tentang iman
Khutbah Bahasa Jawa Ujian Iman
Khutbah Bahasa Jawa Taat kepada pemimpin
artikel JIL
Sejarah nenek moyang sebelum islam datang
KUMPULAN KHUTBAH BASA JAWI / KHUTBAH BAHASA JAWA =
0 Response to "khutbah bahasa jawa krama inggil Fitnah Akhir Zaman perang akhir zaman armagedon"
Post a Comment