ini

LIHAT INI JUGA YA

COBA DISINI

KLik ya..

MELAYANG





PENJELASAN PROSES-PROSES DASAR PEMBENTUKAN LOGAM


Penjelasan  proses-proses dasar pembentukan logam

baja bubut industri sekitar indonesia, penjelasan detail lengkap  baja pemotongan sekitar indonesia, baja tekan distributor rem rumah indonesia, baja tekan rem rumah indonesia , logam tekan rem produk bekerja indonesia  
baja kontak mesin las indonesia , mesin gerinda tangan bahasa inggris,  
pelat baja bekerja sekitar indonesia




1  Mengenal Proses Pengecoran Logam



1.1 Pengertian
Pengocoran  (Casting)  adalah  suatu  proses  penuangan materi cair  seperti logam  atau  plastik  yang  dimasukkan ke dalam cetakan, kemudian   dibiarkan   membeku   di   dalam   cetakan   tersebut,   dan kemudian dikeluarkan atau di pecah-pecah untuk dijadikan komponen mesin. Pengecoran digunakan untuk membuat bagian mesin dengan bentuk yang kompleks.

Pengecoran  digunakan  untuk  membentuk  logam dalam kondisi panas  sesuai dengan bentuk cetakan yang telah dibuat. Pengecoran dapat  berupa  material  logam  cair  atau  plastik  yang  bisa  meleleh (termoplastik), juga material yang terlarut air misalnya beton atau gips, dan  materi  lain  yang  dapat  menjadi  cair  atau  pasta  ketika  dalam kondisi basah seperti tanah liat,  dan lain-lain yang jika dalam kondisi kering  akan  berubah  menjadi  keras  dalam  cetakan,  dan  terbakar dalam perapian. Proses pengecoran dibagi menjadi dua: expandable (dapat  diperluas)  dan  non  expandable  (tidak  dapat  diperluas)   mold casting.

  Logam cair sedang dituangkan ke dalam cetakan



  Proses Pengecoran logam
Pengecoran   biasanya   diawali   dengan   pembuatan   cetakan
dengan   bahan   pasir.   Cetakan   pasir   bisa   dibuat   secara   manual maupun dengan mesin. Pembuatan cetakan secara manual dilakukan bila  jumlah  komponen  yang  akan  dibuat  jumlahnya  terbatas,  dan banyak variasinya. Pembuatan cetakan tangan dengan dimensi yang besar  dapat  menggunakan  campuran  tanah  liat  sebagai  pengikat. Dewasa ini cetakan banyak dibuat secara mekanik dengan mesin agar lebih  presisi  serta  dapat  diproduk  dalam  jumlah  banyak  dengan kualitas yang sama baiknya.


1.1 Pembuatan Cetakan Manual
Pembuatan   cetakan   tangan   meliputi   pembuatan   cetakan dengan kup dan drag, seperti pada gambar di bawah ini:

                (b)


(a)

                 









(d)
(c)                                         

(e)

  Dimensi benda kerja yang akan dibuat (a), menutupi permukaan pola dalam rangka cetak dengan pasir, (c) cetakan siap,  preses penuangan (d), dan produk pengecoran
Selain    pembuatan cetakan secara    manual,    juga dikenal pembuatan  cetakan  dengan  mesin  guncang,  pembuatan  cetakan dengan mesin pendesak, pembuatan cetakan dengan mesin guncang desak,   prembuatan   cetakan   dengan   mesin   tekanan   tinggi,   dan pembuatan cetakan dengan pelempar pasir.
1.2 Pengolahan Pasir Cetak
dengan  mencampur  pasir  baru  dan  pengikat baru  setelah  kotoran-kotoran  dalam  pasir  tersebut  dibuang.  Pasir cetak  dapat  digunakan  berulang-ulang.  Setelah  digunakan  dalam proses  pembuatan  suatu  cetakan,  pasir  cetak  tersebut  dapat  diolah kembali tidak bergantung pada bahan logam cair.  Prosesnya dengan cara  pembuangan  debu  halus  dan    kotoran,  pencampuran,  serta pendinginan  pasir  cetak.  Adapun mesin-mesin  yang  dipakai  dalam pengolahan pasir, antara lain:
a.  Penggiling Pasir
Penggiling pasir digunakan apabila pasir tersebut menggunakan lempung    sebagai pengikat,    sedangkan    untuk    pengaduk    pasir digunakan  jika  pasir  menggunakan  bahan  pengikat  seperti  minyak pengering atau natrium silikat.

b.  Pencampur Pasir
Pencampur pasir digunakan untuk memecah bungkah-bungkah pasir setelah pencampuran. Jadi, pasir dari penggiling pasir kadang- kadang   diisikan   ke   pencampur   pasir   atau   biasanya   pasir   bekas diisikan langsung ke dalamnya.

c.  Pengayakan
Untuk    mendapatkan    pasir    cetak,    ayakan    dipakai    untuk menyisihkan  kotoran  dan  butir-butir  pasir  yang  sangat  kasar.  Jenis ayakan ada dua macam, yaitu ayakan berputar dan ayakan bergetar.

d.  Pemisahan magnetis
Pemisahan  magnetis  digunakan  untuk  menyisihkan  potongan- potongan besi yang berada dalam pasir cetak tersebut.

e.  Pendingin Pasir
Dalam mendinginkan pasir, udara pendingin perlu bersentuhan dengan  butir-butir  pasir  sebanyak  mungkin.  Pada  pendingin  pasir pengagitasi,  udara  lewat  melalui  pasir  yang  diagitasi.  Adapun  pada pendingin  pasir  tegak,  pasir  dijatuhkan  ke  dalam  tangki  dan  disebar oleh  sebuah  sudu  selama  jatuh,  yang  kemudian  didinginkan  oleh udara dari bawah. Pendingin pasir bergetar menunjukkan alat dimana pasir diletakkan pada pelat dan pengembangan pasir efektif.



1.3  Pengecoran Cetakan Ekspandable (Expandable    Mold Casting)
Expandable  mold  casting  adalah  sebuah  klasifikasi  generik yang   melibatkan   pasir,   plastic,   tempurung,   gips,   dan   investment molding (teknik lost-wax). Metode ini melibatkan penggunaan cetakan sementara dan rcetakan sekali pakai.
1.5 Pengecoran dengan Gips
Gips yang tahan lama lebih sering digunakan sebagai bahan dasar  dalam  produksi  pahatan  perunggu  atau  sebagai  pisau  pahat pada proses pemahatan batu. Dengan pencetakan gips, hasilnya akan lebih tahan lama (jika disimpan di tempat tertutup) dibanding dengan tanah liat asli yang harus disimpan di tempat yang basah agar tidak pecah. Dalam proses pengecoran ini, gips yang sederhana dan tebal dicetak,  diperkuat  dengan  menggunakan  serat,  kain  goni,  semua  itu dibalut  dengan  tanah  liat  asli.  Pada  proses  pembuatannya,  gips  ini dipindah  dari  tanah  liat  yang  lembab,  proses  ini  akan  secara  tidak sengaja   merusak   keutuhan   tanah   liat   tersebut.   Akan   tetapi   ini bukanlah masalah yang serius karena tanah liat tersebut telah berada di  dalam  cetakan.  Cetakan  kemudian  dapat  digunakan  lagi  di  lain waktu  untuk  melapisi  gips  aslinya  sehingga  tampak  benar-benar seperti tanah liat asli. Permukaan gips ini selanjutnya dapat diperbarui, dilukis, dan dihaluskan agar menyerupai pencetak dari perunggu.

1.6 Pengecoran dengan pasir (Sand Casting)
Pengecoran    dengan    pasir    membutuhkan    waktu    selama beberapa hari dalam proses produksinya dengan hasil rata-rata (1-20 lembar/jam   proses   pencetakan)   dan   proses   pengecoran   dengan bahan pasir ini akan membutuhkan waktu yang lebih lama  terutama untuk   produksi   dalam   skala   yang   besar.   Pasir   hijau/green   sand (basah) hampir tidak memiliki batas ukuran beratnya, akan tetapi pasir kering memiliki batas ukuran berat tertentu,  yaitu  antara  2.300-2.700 kg.  Batas  minimumnya  adalah  antara  0,05-1  kg.  Pasir  ini  disatukan dengan  menggunakan  tanah  liat  (sama  dengan  proses  pada  pasir hijau)   atau   dengan   menggunakan   bahan   perekat   kimia/minyak polimer. Pasir hampir pada setiap prosesnya dapat diulang beberapa kali dan membutuhkan bahan input tambahan yang sangat sedikit.
Pada   dasarnya,   pengecoran   dengan   pasir   ini   digunakan   untuk mengolah   logam   bertemperatur   rendah,   seperti   besi,   tembaga, aluminium, magnesium, dan nikel. Pengecoran dengan pasir ini juga dapat  digunakan  pada  logam  bertemperatur  tinggi,  namun  untuk bahan  logam  selain  itu  tidak  akan  bisa  diproses.  Pengecoran  ini adalah  teknik  tertua  dan  paling  dipahami  hingga  sekarang.  Bentuk- bentuk ini harus mampu memuaskan standar tertentu sebab bentuk- bentuk tersebut merupakan  inti dari proses pergecoran dengan pasir .
Gambar 4. Pengecoran logam pada cetakan pasir
1.7 Pengecoran dengan gips (Plaster Casting)
Pengecoran  dengan  gips  hampir  sama  dengan  pengecoran dengan   pasir   kecuali   pada   bagian   gips   diubah   dengan   pasir. Campuran gips pada dasarnya terdiri dari 70-80 % gipsum dan 20-30 % penguat gipsum dan air. Pada umumnya, pembentukan pengecoran gips ini membutuhkan waktu persiapan kurang dari 1 minggu, setelah itu  akan  menghasilkan  produksi  rata-rata  sebanyak  1-10  unit/jam pengecorannya   dengan   berat   untuk   hasil   produksinya   maksimal mencapai  45  kg  dan  minimal  30  kg,  dan  permukaan  hasilnyapun
memiliki resolusi yang tinggi dan halus.
Jika gips digunakan dan pecah, maka gips tersebut tidak dapat diperbaiki  dengan  mudah.  Pengecoran  dengan  gips  ini  normalnya digunakan   untuk   logam   non   belerang   seperti   aluminium,   seng, tembaga. Gips ini tidak dapat digunakan untuk melapisi bahan-bahan dari  belerang  karena  sulfur  dalam  gipsum  secara  perlahan bereaksi dengan  besi.  Persiapan  utama  dalam  pencetakan  adalah  pola  yang ada disemprot dengan film yang tebal untuk membuat gips campuran. Hal  ini  dimaksudkan  untuk  mencegah  cetakan  merusak  pola.  Unit cetakan  tersebut  dikocok  sehingga  gips  dapt  mengisi  lubang-lubang kecil di sekitar pola. Pembentuk pola dipindahkan setelah gips diatur.
Pengecoran    gips    ini    menunjukkan    kemajuan,    karena penggunaan   peralatan   otomatis   dapat   segera   digunakan   dengan mudah ke sistem robot, karena ketepatan desain permintaan semakin meningkat yang bahkan lebih besar dari kemampuan manusia.

1.8 Pengecoran gips, beton, atau plastic resin
Gips sendiri dapat dilapisi, demikian pula dengan bahan-bahan kimia  lainnya  seperti  beton  atau  plastik  resin.  Bahan-bahan ini juga mengunakan percetakan yang sama seperti penjelasan di atas (waste mold) atau multiple use piece mold, atau percetakan yang terbuat dari bahan-bahan yang sangat kecil atau bahan yang elastis seperti karet latex  (yang  cenderung  disertai  dengan  cetakan  yang  ekstrim). Jika pengecoran  dengan  gips  atau  beton  maka  produk  yang  dihasilkan akan  seperti  kelereng,  tidak  begitu  menarik,  kurang  transparan  dan biasanya dilukis. Tak jarang hal ini akan memberikan  penampilan asli dari  logam/batu.  Alternatif  untuk  mengatasi  hal  ini  adalah  lapisan utama akan dibiarkan mengandung warna pasir sehingga memberikan nuansa  bebatuan.  Dengan menggunakan  pengecoran
beton,  bukan pengecoran    gips, memungkinkan    kita untuk membuat ukiran, pancuran  air,  atau  tempat  duduk  luar  ruangan.  Selanjutnya  adalah membuat  meja  cuci  (washstands)  yang  menarik,  washstands  dan shower   stalls   dengan   perpaduan   beraneka   ragam   warna   akan menghasilkan    pola yang menarik seperti yang tampak pada kelereng/ravertine.

Gambar  5 . Turbin air  produk hasil pengecoran logam
Pross pengecoran seperti die casting dan sand casting menjadi
suatu  proses yang mahal, bagaimanapun juga komponen-komponen yang  dapat  diproduksi  menggunakan  pengecoran  investment  dapat menciptakan garis-garis yang tak beraturan dan sebagian komponen ada yang dicetak near net shape sehingga membutuhkan sedikit atau bahkan tanpa pengecoran ulang.

1.9 Pengecoran Sentrifugal (Centrifugal Casting)
Pengecoran sentrifugal berbeda  dengan penuangan gravitasi- bebas dan tekanan-bebas karena pengecoran sentrifugal membentuk dayanya  sendiri  menggunakan  cetakan  pasir  yang diputar dengan kecepatan konstan. Pengecoran sentrifugal roda kereta    api merupakan   aplikasi   awal   dari  metode   yang   dikembangkan   oleh perusahaan  industri  Jerman  Krupp  dan  kemam puan  ini  menjadikan perkembangan perusahaan menjadi sangat cepat.


Gambar  6  Turbin air  produk hasil pengecoran logam



1.10 Die Casting
Die    casting    adalah    proses    pencetakan    logam    dengan menggunakan  penekanan  yang  sangat  tinggi  pada  suhu  rendah. Cetakan   tersebut   disebut   Die.   Rentang   kompleksitas   Die   untuk memproduksi  bagian-bagian  logam  non  belerang  (yang  tidak  perlu sekuat, sekeras, atau setahan panas seperti baja) dari keran cucian sampai cetakan mesin  (termasuk hardware, bagian-bagian komponen mesin, mobil mainan, dsb).

Gambar 7. Die Casting
Logam  biasa  seperti  seng  dan  alumunium  digunakan  dalam proses  die  casting.  Logam  tersebut  biasanya  tidak  murni  melainkan logam logam yang memiliki karakter fisik yang lebih baik. Akhir akhir ini suku cadang yang terbuat dari plastik mulai menggantikan produk die casting banyak dipilih karena harganya lebih murah (dan bobotnya lebih  ringan  yang  sangat  penting  khususnya  untuk  suku  cadang otomotif berkaitan dengan standar penghematan bahan bakar). Suku cadang   dari   plastik   lebih   praktis   (terutama   sekarang   penggunan pemotongan   dengan   bahan   plastik   semakin   memungkinkan)   jika mengesampingkan  kekuatannya,  dan  dapat  di  desain  ulang  untuk mendapatkan kekuatan yang dibutuhkan.
Terdapat  empat  langkah  utama  dalam  proses  die  casting. Pertama-tama cetakan disemprot dengan pelicin dan ditutup. Pelicin tersebut  membantu  mengontrol  temperatur  die  dan  membantu  saat pelepasan  dari  pengecoran.  Logam  yang  telah  dicetak  kemudian disuntikkan   pada   die   di   bawah   tekanan   tinggi.   Takanan   tinggi membuat pengecoran setepat dan sehalus adonan. Normalnya sekitar 100  Mpa  (1000  bar).  Setelah  rongganya  terisi,  temperatur  dijaga sampai  pengecoran  menjadi  solid  (dalam  proses  ini  biasanya  waktu diperpendek menggunakan air pendingin pada cetakan). Terakhir die dibuka dan pengecoran mulai dilakukan. Yang tak kalah penting dari injeksi  bertekanan  tinggi  adalah  injeksi  berkecepatan  tinggi,  yang diperlukan   agar   seluruh   rongga   terisi,   sebelum   ada   bagian   dari pengecoran  yang  mengeras.  Dengan  begitu  diskontinuitas  (  yang merusak  hasil  akhir  dan  bahkan  melemahkan  kualitas  pengecoran) dapat   dihindari,   meskipun   desainnnya   sanat   sulit   untuk   mampu mengisi bagian yang sangat tebal.
Sebelum siklusnya dimulai, die harus diinstal pada mesin die pengecoran,    dan diatur pada suhu    yang tepat.    Pengesetan membutuhkan  waktu  1-2  jam,  dan  barulah  kemudian  siklus  dapat berjalan   selama   sekitar   beberapa   detk   sampai   beberapa   menit, tergantung    ukuran      pengecoran. Batas  masa    maksimal    untuk magnesium, seng, dan aluminium adalah sekitar 4,5 kg, 18 kg, dan 45 kg. Sebuah die set dapat bertahan sampai 500.000 shot selama masa pakainya,  yang  sangat  dipengaruhi  oleh  suhu  pelelehan  dari  logam yang digunakan. Aluminium biasanya memperpendek usia die karena tingginya  temperatur  dari  logam  cair  yang  mengakibatkan  kikisan cetakan baja pada rongga. Cetakan untuk die casting seng bertahan sangat   lama   karena   rendahnya   temperatur   seng.   Sedang   untuk tembaga, cetakan memiliki usia paling pendek dibanding yang lainnya. Hal ini terjadi karena tembaga adalah logam terpanas.
Gambar 8. Salah satu produk Die Casting.

Seringkali   dilakukan   operasi   sekunder   untuk   memisahkan pengecoran dari sisa-sisanya, yang dilakukan dengan menggunakan trim die dengan  power press atau hidrolik press. Metode yang lama adalah   memisahkan   dengan   menggunakan   tangan   atau   gergaji. Dalam   hal   ini   dibutuhkan   pengikiran   untuk   menghaluskan   bekas  gergajian saat logam dimasukkan atau dikeluarkan dari rongga. Pada akhirnya, metode    intensif,    yang membutuhkan    banyak    tenaga digunakan untuik menggulingkan shot jika bentuknya tipis dan mudah rusak. Pemisahan juga harus dilakukan dengan hati-hati.  Kebanyakan die caster melakukan proses lain untuk memproduksi bahan yang tidak siap digunakan. Yang biasa dilakukan adalah membuat lubang untuk menempatkan sekrup.
1.11 Kecepatan Pendinginan
Kecepatan di saat pendinginan cor mempengaruhi properti, kualitasdan    mikrostrukturnya.Kecepatan pendinginan    sangat dikontrol oleh media cetakan. Ketika logam yang dicetak dituangkan ke dalam cetakan, pendinginan dimulai. Hal ini terjadi, karena panas antara logam yang dicetak mengalir menuju bagian pendingin cetakan. Materi-materi  cetakan  memindahkan  panas  dari  pengecoran  menuju cetakan   dalam   kecepatan   yang   berbeda.   Contohnya,   beberapa cetakan  yang  terbuat  dari  plaster  memungkinkan  untuk memidahkan panas dengan lambat sekali sedangkan cetakan yang keseluruhannya terbuat dari besi  yang  dapat mentranfer panas dengan sangat cepat sekali.  Pendinginan  ini  akan  berakhir  dengan  pengerasan  dimana logam cair berubah menjadi logam padat. Pada tahap dasar ini, pengecoran logam menuangkan logam ke dalam cetakan tanpa mengontrol bagaimana pencetakan mendingin dan logam membeku dalam cetakan. Ketika panas harus dipndahkan  dengan  cepat,  para  ahli  akan  merencanakan  cetakan yang  digunakan  untuk  mencakup  penyusutan  panas  pada  cetakan, disebut dengan chills. Fins bisa juga didesain pada pengecoran untuk panas  inti,  yang  kemudian  dipindahkan  pada  proses  cleaning(juga disebut  fetting).  Kedua  metode  bisa  digunakan  pada  titik-titik  local pada cetakan dimana panas akan disarikan secara cepat. Ketika  panas  harus  dipindahkan  secara  pelan,  pemicu  atau beberapa  alas  bisa  ditambahkan  pada  pengecoran.  Pemicu  adalah sebuah cetakan tambahan yang lebih luas yang akan mendingin lebih lamban disbanding tempat dimana pemicu ditempelkan pada pengecoran. Akhirnya,   area   pengecoran   yang   didinginkan   secara   cepat   akan memiliki struktur serat yang bagur dan area yang mendingin dengan lamban akan memilki struktur serat yang kasar.

2 Mengenal Proses Pembentukan Logam
2.1 Pengolahan Logam (Metal Working)
Metal  working  adalah  seni  mengolah  logam  unuk  membuat struktur  atau  suku  cadang  mesin.  Isilah  metal  working  mencakup pengerjan    yang    luas,    mulai    dari    kapal-kapal   besar,   jembatan- jembatan,  dan  kilang  minyak  atau  pengeboran  sampai  pembuatan instrumen   dan   perhiasan   yang   rapuh.   Sebagai   akibatnya,   metal working mencakup banyak keahlian dan penggunaan berbagai macam peralatan.

2.1.1 Sejarah pengolahan logam
Metal    working berawal dari satu millennium yang    lalu. Diperkirakn, manusia pertama      menyadari adanya perbedaan fitur/corak pada  material seperti  batu  yang  berbeda  karakteristiknya. Material  tersebut  adalah  unsur  logam  yang  dilepas  di  permukaan bumi. Dapat diperkirakan juga bahwa sekelompok orang memberikan atribut  spiritual  dan  sihir  pada  batu-batu  tersebut.  Pada  suatu  saat manusia  menemukan  bahwa  batu-batu  tersebut  dapat  dicairkan  dan dapat  dibentuk  menjadi  bermacam-macam  benda  untuk  pemakian sehari-hari. Manusia berusaha membat bahan mentah menjadi benda- benda  seni,  bernilai  jual,  dan  dapat  dipakai  shari-hari  selama  satu milenium ini.

Gambar 9. Pengolahan Logam Manual
Metal  working  adalah  perdagangan,  seni,  hobi,  dan  industri yang berkaitan denagn metalurgi (sebuah ilmu pembuatan perhiasan). Sebuah  seni  dan  karya  yang  diperdagangkan  dan  sebagai  industri yang sudah mengakar sejak zaman dahulu. Menyebar luas ke seluruh kebudayaan peradaban.
Menilik dari periode sejarah Firaun di Mesir, raja Vedic di India, dan  suku  di  Israel,  dan  peradaban  Maya  di  Amerika  Utara  yang merupakan  populasi  yang  tertua,  logam  mulia  memiliki  nilai  penting dan  terkadang  menjadi  awal  mula  terbentuknya  hukum  kepemilikan, distribusi,  dan  perdagangan  yang  dipeang  tguh  dan  disetujui  oleh masyarakat  saat  itu.  Pada  saat  itu  keahlian  membuat  benda-benda pemujaan/artefak keagamaan dan barang dagangan dari batu mulia, juga  pembuatan  senjata.  Benda-benda  tersebut  mulai  dibuat  oleh pandai besi dan kimiawan serta orang-orang lain yang berkecimpung dalm  proses  pengolahan  logam  di  seluruh  dunia.  Contohnya, teknik kuno granulasi, ditemukan secara bersamaan di seluruh dunia pada kehidupan-kehidupan bersejarah sebelum masehi yang menunjukkan bahwa manusia mengarungi lautan dan menjelajahi daratan jauh dari asalnya  untuk  mengembangkan  keahliannya  yang  sampai  sekarang masih digunakan oleh para pengrajin logam.

Gambar 10. Pengerjaan Logam dengan mesin bubut

Seiring  berjalanya  waktu,  logam  menjadi  hal  yang  biasa  dan menjadi  lebih  kompleks.  Kebutuhan  untuk  mengolah  logam  menjadi sesuatu  yang  penting.  Keahlian  mengekstrak  bibit  logam  dari  bumi semakin  berkembang  dan  para  pengrajin  logam  menjadi  terkenal. Pandai besi menjadi orang yang penting dalam komunitas. Nasib dan keadaan   ekonomi   seluruh   masyarakat   sangat   dipengaruhi   oleh ketersediaan  logam  dan  pengrajinnya.  Sekarang  ini,  penambangan moderen  telah  berkembang  menjadi  lebih  efisien  namun sebaliknya lebih  merusak  bumi  dan  pekerja  yang  bekerja  pada  industri-industri pertambangan.   Mereka   yang   membiayai   hal   ini   terdorong   oleh keuntungan yang dat diperoleh dari tiap ons akstraksi logam mulia dan harga tinggi pasar emas selama ini yang telah terjadi selama 25 tahun. Pengolahan logam sangat tergantung pada ekstraksi dari logam mulia untuk  membuat  perhiasan,  membuat  mesin  elektronik  yang  lebih efisien, dan untuk kebutuhan industri dan aplikasi teknologi mulai dari konstruksi  sampai  kontainer,  rel  dan  alat  transportasi  udara.  Tanpa logam,  barang-barang  dan  jasa  akan  berhenti  bergerak  di  seluruh dunia.   Banyak   orang   kemudian   belajar   cara   pengolahan   logam sebagai hal kreatif     dalam bentuk pembuatan perhiasan, hobi menoleksi pesawat dan mobil, belajar menjadi pandai besi, dan dalam bentuk seni lain. Seolah-olah perindustrian terus mengajarkan pencetakan  dalam  segala  bentuk  dan  terdapat  juga  sekolah  khusus untuk pembuatan perhiasan pada awal abad ke 21.


Gambar 11. Produk pengolahan logam dengan mesin CNC

2.1.2 Jenis-Jenis Proses Pengerjaan Panas
Guna    membentuk    logam    menjadi    bentuk    yang    lebih bermanfaat, biasanya dibutuhkan proses pengerjaan mekanik dimana logam  tersebut  akan  mengalami  deformasi  plastik  dan  perubahan bentuk.  Salah  satu  pengerjaan  itu  adalah  pengerjaan  panas.  Pada proses  ini  hanya  memerlukam  daya  deformasi  yang  rendah  dan perubahan  sifat  mekanik  yang  terjadi  juga  kecil.  Pengerjaan  panas logam   dilakukan   diatas   suhu   rekristalisasi   atau   di   atas   daerah pengerasan kerja. Pada waktu proses pengerjaan panas berlangsung, logam  berada  dalam  keadaan  plastik  dan  mudah  di  bentuk  oleh tekanan.  Proses  ini  juga  mempunyai  keuntungan-keuntungan  antara lain: a)  Porositas  dalam  logam  dapat  dikurangi,  b)   Ketidakmurnian dalam  bentuk  inklusi  terpecah-pecah  dan  tersebar  dalam  logam, c) Butir  yang  kasar  dan  berbentuk  kolom  diperhalus. d)  Sifat-sifat fisik meningkat, e) Jumlah energi yang dibutuhkan untuk mengubah bentuk logam dalam keadaan plastik lebih rendah.
Namun   demikian,   pada   proses   pengerjaan   ini   juga   ada kerugiannya,   yaitu   pada   suhu   yang   tinggi   terjadi   oksidasi   dan pembentukan  kerak  pada  permukaan  logam  sehingga  penyelesaian permukaan  tidak  bagus.  Hal  itu  akan  berakibat  pada  toleransi  dari benda tersebut menjadi tidak ketat. Proses  pengerjaan  panas  logam  ini  ada  bermacam-macam , antara lain:

2.1.2.1 Pengerolan (Rolling)
Batangan   baja   yang   membara,   diubah   bentuknya   menjadi produk berguna melalui pengerolan. Salah satu akibat dari proses dari pengolahan adalah penghalusan butir  yang  disebabkan  rekristalisasi.  Struktur  yang  kasar,  kembali menjadi struktur memanjang akibat pengaruh penggilingan.








Gambar 12. Mesin pengerollan (rolling)


Pada   proses   pengerolan   suatu   logam,   ketebalan   logam mengalami deformasi terbanyak. Adapun lebarnya hanya bertambah sedikit. Pada operasi pengerolan, keseragaman suhu sangat penting karena   berpengaruh   pada   aliran   logam   dan   plastisitas.   Proses pengerjaan  panas  dengan  pengerolan  ini  biasanya  digunakan  untuk membuat rel, bentuk profil, pelat, dan batang.

2.1.2.2 Penempaan (Forging)
Proses   penempaan   ini   ada   berbagai   jenis,   di   antaranya penempaan palu, penempaan timpa, penempaan upset, penempaan tekan, dan penempaan rol. Salah satu akibat dari proses pengolahan adalah penghalusan butir yang disebabkan rekristalisasi. Struktur yang kasar, kembali menjadi struktur memanjang akibat pengaruh penggilingan.



5. Tes Formatif
1.    Apakah yang dimaksud dengan die casting?
2.    Sebutkan dan jelaskan macam-macam energi?
3.    Bagaimana hukum kekekalan energi dan beri contohnya?
4.    Jelaskan proses konversi energi pada motor bensin 4 langkah dan bagimana cara kerjanya?



























































Kunci Jawaban :
1.    Die    casting    adalah    proses    pencetakan    logam    dengan menggunakan penekanan yang sangat tinggi pada suhu rendah. Cetakan  tersebut  disebut  Die.  Rentang  kompleksitas  Die  untuk memproduksi bagian-bagian logam non belerang (yang tidak perlu sekuat,  sekeras,  atau  setahan  panas  seperti  baja)  dari  keran cucian  sampai  cetakan  mesin     (termasuk  hardware,  bagian- bagian komponen mesin, mobil mainan, dsb).
2.    Macam-macam energi :
a.  Energi Mekanik
Energi meknik merupakan energi gerak, misal turbin air akan mengubah  energi  potensial  menjadi  energi  mekanik   untuk memutar generator listrik.
 b.  Energi Potensial
Energi terjadi karena ketinggian benda. c.  Energi Listrik
Energi   Listrik   adalah   energi   yang   berkaitan   dengan   arus elektron,   dinyatakan   dalam   Watt-jam    atau   kilo   Watt-jam. Bentuk  transisinya  adalah  aliran  elektron  melalui  konduktor jenis  tertentu.  Energi  listrik  dapat  disimpan  sebagai  energi medan  elektrostatis  yang  merupakan  energi  yang  berkaitan dengan  medan  listrik  yang  dihasilkan  oleh  terakumulasinya muatan elektron pada pelat-pelat kapasitor.
d.  Energi Elektromagnetik
Bentuk energi yang berkaitan  dengan radiasi elektromagnetik. Energi  radiasi  dinyatakan  dalam  satuan  energi  yang  sangat kecil,  yakni  elektron  volt  (eV)  atau  mega  elektro  volt  (MeV), yang juga digunakan dalam evaluasi energi nuklir.
e.  Energi Kimia
Energi yang keluar sebagai hasil interaksi elektron di mana dua atau lebih atom/molekul berkombinasi sehingga menghasilkan senyawa kimia yang stabil.
f.   Energi Nuklir
Energi  Nuklir  adalah  energi  dalam  bentuk  energi  tersimpan
yang  dapat  dilepas  akibat  interaksi  partikel  dengan  atau  di dalam inti atom.
g.  Energi Termal
Bentuk  energi  dasar  di  mana  dalam  kata  lain  adalah  semua energi yang dapat dikonversikan secara penuh menjadi energi panas.
h.  Energi Angin
Energi    berupa    angin    dengan    kecepatan    tertentu    yang mengenai  turbin  angin  sehingga  menjadi  gerak  mekanik  dan listrik.
3.    Energi    tidak    dapat    diciptakab    dan    energi    tidak    dapat dimusnahkan,  energi  hanya  bisa  berubah  dari  bentuk  satu  ke bentuk  yang  lainya.  Cth  :  energi  angin  diubah  menjadi  energi mekanik  dan  menggerakkan  generator  sehingga  tercipta  energi listrik.
4.    Motor Bensin Empat Langkah
Pada motor bensin empat langkah terjadi perubahan energi dari energi  kimia  (bensin)    energi  thermal  (panas)    energi mekanik.
Motor  bensin  empat  langkah  adalah  motor  yang  pada setiap empat langkah torak/piston (dua putaran engkol) sempurna menghasilkan satu tenaga kerja (satu langkah kerja).

a.  Langkah  pemasukan  dimulai  dengan  katup  masuk  terbuka, piston  bergerak  dari  titik  mati  atas  dan  berakhir  ketika  piston mencapai titik mati bawah. Udara dan bahan bakar terhisap ke dalam   silinder.   Langkah   ini   berakhir   hingga   katup   masuk menutup,
b.  Langkah  kompresi,  diawali  ketika  kedua  katup  tertutup  dan campuran  di  dalam  silinder  terkompresi  sebagian  kecil  dari volume  awalnya.  Sesaat  sebelum  akhir  langkah  kompresi, pembakaran dimulai dan tekanan silinder naik lebih cepat.
c.  Langkah kerja, atau langkah ekspansi, yang dimulai saat piston hampir   mencapai   titik   mati   atas   dan   berakhir   sekitar   45o sebelum  titik  mati  bawah.  Gas  bertekanan  tinggi  menekan piston  turun  dan  memaksa  engkol  berputar.  Ketika  piston mencapai titik mati bawah, katup buang terbuka untuk memulai proses pembuangan dan menurunkan tekanan silinder hingga
mendekati tekanan pembuangan.
d.  Langkah pembuangan, dimulai ketika piston mencapai titik mati bawah.   Ketika   katup   buang   membuka,   piston   mendorong keluar sisa gas pembakaran hingga piston mencapai titik mati atas.   Bila   piston   mencapai   titik   mati   atas,   katup   masuk membuka, katup buang tertutup, demikian seterusnya.  



khutbah jumat bahasa jawa 
las karbit, dalil jihad, alat ukur otomotif 
khutbah bahasa jawa, alat ukur otomotif dan fungsinya
kultum bahasa jawa , dalil tentang jihad 
pengertian las karbit, perkakas tangan

1 Response to "PENJELASAN PROSES-PROSES DASAR PEMBENTUKAN LOGAM"

Post a Comment

MELAYANG

KLik ya..