ini

LIHAT INI JUGA YA

COBA DISINI

KLik ya..

MELAYANG





PENJELASAN SISTEM STARTER Mobil Motor Adalah

modul artikel Rangkaian SISTEM STARTER Berfungsi berkerja

penjelasan jika jelaskan  tentang sistem starter secara rinci lengkap harus diuraikan secara bertahap penjelasan sistem starter lengkap rinci materi sistem starter induksi sistem starter planetary sistem starter konvensional

Starter adalah yaitu sebagai Penggerak awal mula, ketika mesin pertama kali di nyalakan yaitu starter bergerak karena aliran listrik di Coil dengan sumber daya listrik dari accu. sehingga gerakan putaran ini memulai menggerakan mesin-mesin pembakaran hingga mesin dapat berjalan sendiri.



macam-macam 3 JENIS SISTEM STARTER







1. TIPE PLANETARY


Pada starter tipe ini menggunakan tiga buah gear sebagai penopang poros armature juga sebagai penggerak armature itu sendiri sebelum memutar kopling dan pinion gear.












 2. TIPE REDUKSI


Sistem starter tipe Reduksi terdiri dari gear-gear yang saling mereduksi dari kumparan armature hingga ke gear pada poros kopling










3. TIPE KONVENSIONAL


Penjelasan tentang sistem starter lebih banyak digunakan  dengan susunan terdiri dari satu buah gear yaitu pinion gear yang akan terhubung ke fly wheel gear ketika drive lever mendorong gear tersebut saat starter berputar














URAIAN STARTER KONVENSIONAL
Uraian pembahasan tentang sistem starter tipe konvensional saja.  pengertian starter penjelasan starter rangkuman ringkasan materi modul starter mobil motor.



Ketika kunci kontak di posisi starter (starter On)  arus positif baterai akan mengalir ke kumparan pull in coil dan hold in coil di magnetic switch starter (solenoid).

Arus listrik yang mengalir pada  kumparan pull in coil dan hold in coil akan membentuk medan magnet dengan arah medan yang sama sehingga akan menarik plunger sehingga contact plate akan menutup main switch (pisisi ON), pada saat yang sama, ketika plunger tertarik maka plunger juga akan menarik drive lever sehingga drive lever akan mendorong starter clutch kemudian starter clutch akan mendorong pinion gear hingga berkaitan dengan ring gear (fly wheer).

 Baterai positif > terminal 50 > hold in coil > massa.
Baterai positif > terminal 50 > pull in coil > field coil > armature > massa.

Pada saat ini arus yang mengalir ke magnetic switch relatif kecil, sehingga aliran listrik yang menuju ke armature pun juga masih kecil karena contact plate balum menutup main switch (terminal C dan terminal 30 belum terhubung). Aliran arus yang kecil ke armature akan membuat armature berputar lambat sehingga saat perkaitan antara pinion gear dengan ring gear dapat terjadi dengan lembut.

Pada saat pinion gear berkaitan penuh
Ketika pinion gear sudah berkaitan secara penuh dengan ring gear (fly wheel) maka contact plate akan menutup main switch sehingga terminal C dan terminal 30 terhubung. 

Baterai positif > terminal 50 > hold in coil > massa.
Baterai positif > main switch (terminal 30) > contact plate > terminal C > field coil > armature > massa.

Pada saat ini pull in coil sudah tidak bekerja karena tidak ada aliran arus yang menuju ke pull in coil, namun hold in coil masih bekerja untuk menahan agar pinion gear tetap berhubungan dan contact plate tetap terhubung dengan main switch. Disaat yang sama, arus dari baterai positif langsung mengalir ke armature, sehingga arus listrik yang mengalir ke armature besar dan akibatnya armature akan berputar dengan cepat.

Putaran dari armature akan diteruskan ke pinion gear lalu ke ring gear (fly wheel). Ketika kendaraan sudah hidup maka putaran dari ring gear akan lebih cepat dibandingkan dengan putaran pinion gear sehingga ring gear akan memutarkan armature melalui pinion gear. Untuk menghindari kerusakan pada saat tersebut maka pada motor starter dilengkapi dengan kopling starter untuk membebaskan armature dari putaran ring gear.

Pada saat switch starter Off
Saat switch starter Off (kunci kontak pada posisi IG) maka pada saat ini terminal 50 tidak akan mendapatkan arus dari positif baterai maka aliran arus pada motor starter adalah sebagai berikut :

Baterai positif > terminal 30 > contact plate > terminal C > pull in coil > hold in coil > massa.
Baterai positif > terminal 30 > contact plate > terminal C > field coil > armature > massa.

Pada saat ini yaitu saat switch starter Off maka field coil dan hold in coil tidak akan mendapatkan arus dari terminal 50 melainkan dari terminal C. Arah medan magnet pada saat ini yang ditimbulkan oleh pull in coil dan hold in coil akan berlawanan arah sehingga terjadi proses demagnetisasi atau proses saling menghilangkan medan magnet yang terbentuk pada kedua kumparan hold in coil dan pull in coil. Akibat medan magnet menghilang, maka plunger akan kembali ke posisi semula karena adanya return spring. Akibatnya, plunger akan menarik kembali pinion gear kembali ke posisi semula (tidak lagi berhubungan dengan ring gear) dan pada saar yang sama, posisi contact plate akan kembali posisi semula sehingga tidak lagi terhubung dengan main switch.










 









 KOMPONEN UTAMA DAN FUNGSI SISTEM STARTER TYPE KONVENSIONAL
1. SWITCH STARTER
    Untuk memutus dan menghubungkan arus listrik dari baterai
2. PEGAS PLUNYER
    Untuk mengembalikan posisi plunyer setelah menekan dan mendorong drive lever
3. PLUNYER
    Untuk mendorong dan mengkait drive lever
4. DRIVE LEVER
    Untuk mendorong clutch dan pinion gear agar terhubung ke flywheel gear
5. FRONT CASE
    Untuk menutup bagaian depan starter
6. STOP COLAR
    Untuk membatasi pergerakan clutch dan pinion gear pada poros
7. PINION GEAR
    Untuk memutar gear pinion
8. STARTER CLUTCH
    Untuk membatasi putaran cepat dari clutch
9. ARMATURE
    Untuk menimbulkan medan magnet dalam arah melingkar
10.COMUTATOR
    Untuk tempat kedudukan sikat arang yang akan mengalirkan listrik ke armature sehingga terjadi putaran
11.WASHER
    Untuk membatasi dan mengunci poros bagian belakang dari starter
12.FIELD COIL
   Untuk menimbulkan medan magnet dalam arah lurus dan mendatar
13.BRUSH HOLDER
   Untuk tempat kedudukan brush positif dan negatif
14.BRUSH
    Untuk menghantarkan arus listrik pada komutator
15.REAR CASE
   Untuk menutup starter bagian depan
16. BOLT
   Untuk mengikat secara keseluruhan komponen sistem starter


KOMPONEN BESAR UTAMA SISTEM STARTER TIPE KONVENSIONAL

1. KUMPARAN MEDAN (FIELD COIL)
    Fungsi : Untuk menimbulkan medan magnet dalam arah lurus dan mendatar











 2. KUMPARAN JANGKAR (ARMATURE)
    Fungsi : Untuk menimbulkan medan magnet dalam arah melingkar

   







3. RANGKAIAN SIKAT DAN SIKAT
    Fungsi : sebagai tempat kedudukan sikat positif dan negatif dan juga untuk menghantarkan arus listrik pada komutator











4. SWITCH STARTER
    Fungsi : Untuk menghubung dan memutuskan arus litrik yang mengalir pada pada rangkaian

Terdapat 3 Terminal pada switch starter yaitu : 30, 50 dan C
dan juga terdapat dua buah gulungan utama yaitu : Pull in Coil dan Hold in Coil







CARA KERJA SISTEM STARTER DALAM RANGKAIAN

  
Ketika kunci kontak di ON kan, arus listrik dari baterai mengalir melewati rangkaian sikring lalu ke terminal 50 dari switch starter.
bersamaan dengan itu ada pula sebagian arus listrik yang mengalir ke terminal 30 dari switch starter yang dapat menimbulkan kemagnetan dari kumparan Pull in Coil dan Hold in Coil dari switch starter yang menarik plunyer switch starter sehingga drivel lever mendorong kopling dan pinion gear ke fly wheel gear


PERAWATAN DAN PERBAIKAN SISTEM STARTER
1. LAKUKAN PENGUKURAN PADA KUMPARAN JANGKAR (ARMATURE)
a. Pengukuran komutator hubungan terbuka  


Jika terdapat hubungan, maka armature baik namun jika tidak terdapat hubungan maka kontinuitas armature putus







 b. Pengukuran komutator hubungan masa


Jika tidak terdapat huungan maka armature baik, namun jika terdapat hubungan maka kontinuitas armature bocor







2. LAKUKAN PENGUKURAN PADA FIELD COIL
c. Pengukuran sirkuit Field Coil hubungan terbuka


Jika terdapat hubungan maka field coil baik namun jika tidak terdapat hubungan maka continuitas field coil putus







d. Pengukuran sirkuit Field Coil hubungan massa


Jika tidak terdapat hubungan maka field coil baik namun jika terdapat hubungan maka continuitas dari field coil bocor







3. LAKUKAN PENGUKURAN PANJANG SIKAT DAN RANGKAIAN SIKAT



Panjang sikat yang diukur tergantung dari tipe starter yang  di  gunakan oleh kendaraan masing-masing namun jika sikat masih panjang dan kondisinya masih baik (belum aus dan rompal) tidak perlu diganti






Pada Pengukuran isolasi sikat seharusnya tida ada hubungan namun jika ada hubungan maka rangkaian sikat harus di ganti






4. LAKUKAN PEMERIKSAAN STARTER CLUTCH DAN PINION GEAR











KERUSAKAN - KERUSAKAN MOTOR STARTER


1. Rangkaian sikat dan sikat sudah aus atau putus
2. Kumparan switch starter rusak
3. Kumparan Field Coil Bocor atau putus
3. Sepatu kutub terbakar
3. Sikring putus
4. Baterai sudah aus

0 Response to "PENJELASAN SISTEM STARTER Mobil Motor Adalah "

Post a Comment

MELAYANG

KLik ya..